muslimdaily.net-Setelah enam tahun bergelut menulis dan mengukir kayu tembesu dengan ukiran khas Palembang menjadi kepingan Al Quran berukuran panjang 177 cm dan lebar 144 cm serta tebal 2,5 cm, pemuda Palembang yang dimotori Syofwatillah Mozaib akhirnya meluncurkan 30 juz Quran raksasa, di Palembang, Kamis.
Syofwatillah mengaku, peluncuran Al Quran 30 juz tersebut dilakukan untuk sosialisasi kepada masyarakat Palembang sebelum diresmikan.
Masyarakat juga diharapkan dapat memberikan masukan dan koreksi jika masih ada kesalahan tulis, katanya, yang mengaku sejak kecil bercita-cita menciptakan karya spektakuler tersebut.
Menurut dia, Quran tersebut dikerjakan sejak tahun 2002 dan selesai Desember 2008.
Selama proses pembuatan Quran itu terjadi pasang surut dana karena sebelumnya tidak meminta bantuan dari pihak lain kecuali uang pribadi.
Ia mengatakan, walaupun bermasalah dari segi pendanaan tetapi dibantu sejumlah pengukir dan ustaz tetap melanjutkan pembuatan mashab tersebut.
"Namun setelah selesai juz kedua atau sekitar 20 keping lembaran Quran, dia mengaku tidak lagi mampu melanjutkan pembuatan kitab suci tersebut karena kehabisan dana," katanya.
Dia menjelaskan, masalah dana tersebut akhirnya mendapat angin segar dapat diselesaikan dengan bertemunya penggagas Quran raksasa atau Al Akbar itu dengan berbagai donatur.
Sumbangan dana dari donatur tersebut semakin memacu semangat menyelesaikan Al Akbar yang akhirnya dapat selesai selama enam tahun.
"Biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan karya spektakuler tersebut mencapai Rp 1,1 miliar," katanya.
Sumber: http://www.muslimdaily.net
Syofwatillah mengaku, peluncuran Al Quran 30 juz tersebut dilakukan untuk sosialisasi kepada masyarakat Palembang sebelum diresmikan.
Masyarakat juga diharapkan dapat memberikan masukan dan koreksi jika masih ada kesalahan tulis, katanya, yang mengaku sejak kecil bercita-cita menciptakan karya spektakuler tersebut.
Menurut dia, Quran tersebut dikerjakan sejak tahun 2002 dan selesai Desember 2008.
Selama proses pembuatan Quran itu terjadi pasang surut dana karena sebelumnya tidak meminta bantuan dari pihak lain kecuali uang pribadi.
Ia mengatakan, walaupun bermasalah dari segi pendanaan tetapi dibantu sejumlah pengukir dan ustaz tetap melanjutkan pembuatan mashab tersebut.
"Namun setelah selesai juz kedua atau sekitar 20 keping lembaran Quran, dia mengaku tidak lagi mampu melanjutkan pembuatan kitab suci tersebut karena kehabisan dana," katanya.
Dia menjelaskan, masalah dana tersebut akhirnya mendapat angin segar dapat diselesaikan dengan bertemunya penggagas Quran raksasa atau Al Akbar itu dengan berbagai donatur.
Sumbangan dana dari donatur tersebut semakin memacu semangat menyelesaikan Al Akbar yang akhirnya dapat selesai selama enam tahun.
"Biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan karya spektakuler tersebut mencapai Rp 1,1 miliar," katanya.
Sumber: http://www.muslimdaily.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar